Tampilan: 696 Penulis: Zoe Publish Waktu: 2024-09-04 Asal: Lokasi
Sebagai bahan kain non-anyaman, kain non-anyaman menghadirkan berbagai sifat fisik, termasuk berbagai tingkat kelembutan dan kekerasan, karena proses produksi yang unik dan pemilihan bahan baku. Artikel ini akan mengeksplorasi alasan kelembutan dan kekerasan kain non-anyaman dan skenario aplikasi mereka.
Bahan baku utama untuk memproduksi kain non-anyaman adalah polypropylene (PP), poliester (PET), serat viscose, dll. Serat polypropylene biasanya digunakan untuk menghasilkan produk non-anyaman yang relatif kaku karena kekuatannya yang tinggi dan ketahanan aus yang baik. Serat poliester sering digunakan untuk membuat bahan non-anyaman lunak karena elastisitas dan kelembutannya yang baik. Kombinasi dan rasio bahan baku yang berbeda akan secara langsung mempengaruhi kekerasan dan kelembutan kain non-anyaman.
Proses produksi kain non-anyaman termasuk melebur , spunlace , meninju jarum dan rolling panas . Misalnya, kain non-anyaman yang diproduksi oleh meltblowing biasanya lebih lembut, sedangkan rolling panas dapat membuat kain non-anyaman lebih kaku. Spunlace menggunakan air bertekanan tinggi untuk menembus jaring serat, membuat serat terjerat satu sama lain, yang dapat menghasilkan kain non-anyaman yang lembut dan memiliki kekuatan tertentu.
Sifat fisik serat, seperti ketebalan serat (denier), bentuk cross-sectional serat, dan perlakuan permukaan serat, akan mempengaruhi kelembutan atau kekerasan kain non-anyaman. Serat halus biasanya dapat menghasilkan kain non-anyaman yang lebih lembut, sedangkan serat kasar dapat menghasilkan bahan yang lebih keras.
Kekerasan dan kelembutan kain yang bukan tenunan bervariasi sesuai dengan kebutuhan skenario aplikasi mereka:
Kain-kain non-anyaman yang lembut: Sering digunakan untuk membuat gaun bedah sekali pakai, topeng, lembaran, dressing medis, dll. Bahan-bahan tersebut diperlukan untuk menjadi lunak dan nyaman untuk mengurangi gesekan dan iritasi pada kulit yang sensitif.
Kain Non-Tenunan Keras: Dapat digunakan untuk membuat tirai bedah, pakaian pelindung, dll. Produk-produk ini membutuhkan tingkat kekakuan tertentu untuk mempertahankan bentuk dan mencegah penetrasi cairan.
Kain non-anyaman yang lembut: Cocok untuk tempat tidur seperti seprai, bantal, taplak meja, dll., Memberikan sentuhan lembut dan kenyamanan.
Kain Non-Tenunan Keras: Kain pelapis yang dapat digunakan untuk furnitur atau penutup dinding yang perlu mempertahankan bentuk dan penampilan yang rapi.
Kain Non-Woven Soft: Digunakan sebagai bahan penutup untuk pertumbuhan tanaman dalam berkebun, mereka harus lunak agar mudah disebarkan dan ditangani.
Kain Non-Tenunan Keras: Dapat digunakan untuk membuat jaring matahari atau tirai isolasi termal, yang membutuhkan tingkat kekakuan tertentu untuk mendukung struktur.
Kain Soft Non-Woven: Digunakan di Sanitary Napkins, Popok dan Produk lain yang membutuhkan kelembutan untuk memberikan kenyamanan pribadi yang lebih baik.
Kain Non-Woven Keras: Dalam beberapa kasus, seperti bahan pengemasan untuk tisu basah, kekakuan tertentu mungkin diperlukan untuk mempertahankan bentuk paket dan memfasilitasi penggunaan.
Soft Nonwovens: Dalam bahan filter, kelembutan dapat membantu memberikan luas permukaan yang lebih besar dan efisiensi filtrasi yang lebih baik.
Hard Nonwovens: Dalam bahan isolasi atau tahan aus, kekakuan dapat memberikan kekuatan dan daya tahan mekanik yang lebih baik.
Kain non-anyaman lembut: Digunakan untuk membuat tas belanja, tas hadiah, dll., Yang harus lembut dan mudah dilipat.
Kain Non-Tenunan Keras: Dapat digunakan untuk membuat kotak pengemasan atau struktur pengemasan yang perlu mempertahankan bentuk dan memberikan dukungan tertentu.
Soft Nonwovens: Bahan kedap suara yang digunakan dalam interior otomotif yang harus lembut untuk memfasilitasi pemasangan dan memberikan kenyamanan.
Hard Nonwovens: Dalam penutup pelindung atau bagian struktural dari komponen tertentu, sejumlah kekakuan mungkin diperlukan untuk memberikan perlindungan dan dukungan.
Kelembutan dan kekerasan kain non-anyaman terutama dipengaruhi oleh jenis bahan baku, proses produksi, karakteristik serat, persyaratan aplikasi, dll. Produsen akan menyesuaikan rasio bahan baku dan proses produksi kain non-anyaman sesuai dengan skenario aplikasi yang berbeda dan persyaratan kinerja untuk menghasilkan produk yang memenuhi kebutuhan spesifik. Melalui inovasi teknologi berkelanjutan dan peningkatan material, ruang lingkup aplikasi kain non-anyaman akan diperluas lebih lanjut, memberikan solusi yang lebih beragam untuk semua lapisan masyarakat.